ADA BERARTI DIKETAHUI ATAU MENGETAHUI: IDEALISME FILOSOFIS (GEORGE BERKELEY)
Allahumma Sholli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad
A.
Deskripsi
Sebelum
kita masuk lebih jauh ke pembahasan Nilai Pengetahuan Berkeley, ada beberapa
ungkapana Berkeley yang perlu kita ketahui, diantaranya:
1. Saya
bukan sofis
2. Saya
bukan skeptis
3. Dari
sudut pandang filosofis, semuanya ada
4. Setiap
orang berbeda dalam memberi arti terhadap keberadaan sesuatu
5. Saya
tidak mengakui objektivitas nilai pengetahuan
Diawal
pembahasan filsafatnya, Berkeley ingin memperjelas posisinya yang berbeda
dengan pendahulu-pendahulunya yang memberikan nilai ragu terhadap pengetahuan.
Tentang alam, Berkeley tidak berbeda dengan Descartes dan teman-temannya bahwa
alam adalah suatu realitas yang tidak bisa dinafikan keberadaannya. Bahkan bagi
Berkeley, alam adalah syarat mutlak pengetahuan, karena dari persepsi
indrawilah pengetahuan itu muncul.
Dalam
pandangan idealisme murni, ada 3 realitas:
1. Keberadaan
jiwa yang mengetahui
2. Persepsi
indrawi
3. Pengetahuan
dalam jiwa
Contoh
yang diberikan adalah percobaan terhadap air, dengan hiportesis bahwa:
1. Air
itu tidak ada sebagai materi yang terlepas dari keberadaan kita
2. Air
adalah nama yang kita beri kepada hasil persepsi indrawi kita
3. Persepsi
indrawi hampa akan realitas objektif, maka tidak ada nilai objektif dari
pengetahuan
Lalu
dibuktikanlah dengan dicelupkannya tangan yang dingin dan tangan yang hangat
pada air yang sama, terbukti bahwa kedua tangan mempersepsi hal yang berbeda
pada realitas yang sama. Maka dia mengatakan bahwa persepsi kitalah yang
memberikan nilai pada segala realitas yang ada.
Muhammad
Baqir Ash Sadr mengatakan bahwa doktrin rasional tidak sepenuhnya bersandar
pada indra dan pengalaman. Bukti diatas ternyata bertentangan dengan prinsip
Berkeley yang mengatakan bahwa:
1. Prinsip
nonkontradiksi bersifat tetap
2. Karena
pengetahuan berkontradiksi dengan pengalaman
indrawi, maka pengalaman indrawi itu hampa dari realitas objektif
Berkeley
mungkin lupa bahwa, prinsip nonkontradiksi dalam doktrin empiris, tidak lain
adalah prinsip empiris yang didemonstrasikan oleh pengalaman indrawi. Jika
pengetahuan dan pengalaman berkontradiksi, bagaimana mungkin dia menggunakan
prinsip nonkontradiksi untuk mendemonstrasikan noneksistensi dari realitas
objektif. Tanpa sadar, Berkeley bersandar pada karakter yang mengatakan bahwa
prinsip nonkontradiksi sebagai sesuatu yang terlepas dari indra dan pengalaman.
Baqir
memberikan beberapa bantahannya, diantaranya:
1. Persepsi
indrawi tidak lain adalah reaksi psikologis terhadap sesuatu yang eksternal.
Persepsi indrawi tidak harus sama dengan realitas objektif karena persepsi
hanyalah reaksi subjek terhadap realitas, maka sifatnya pasti subjektif.
2. Objek
tersebut memberikan kita persepsi indrawi, maka itu berarti objek itu ada dan
mengandung nilai.
Mengenai
hal ini, Berkeley menimpali bahwa penerimaan realitas objektif bergantung pada
sambungan langsung realitas tersebut dengan jiwa kita. Selama jiwa kita tidak
tersambung dengan realitas tersebut, maka realitas tersebut tidak ada nilainya.
Baqir
kemudian mengatakan bahwa, jika Berkeley menolak semua keberadaan di luar
dirinya, maka dialah yang pertama akan terisolasi dan dia juga harus menolak
keberadaan dirinya. Dia melanjutkan bahwa sekalipun jiwa tidak memiliki
sambungan apapun kecuali dengan pengetahuannya, ada suatu jenis pengetahuan
yang secara alamiah memiliki penyingkapan esensial terhadap sesuatu yang berada
di luar pengetahuan, yaitu penilaian (tasdik). Berkeley tidak mampu membedakan
antara konsep dan tasdik.
3. Jika
pengetahuan manusia dicirikan dengan penyingkapan esensial dari ranah yang
berada di luar batas-batasnya, maka semua pengetahuan itu pasti benar. Faktanya
adalah bahwa banyak pengetahuan manusia yang salah dan tidak menyingkap apapun
tentang realitas.
4. Jika
pengetahuan tipe tasdik bisa salah, dan penyingkapan esensial tidak
melindunginyta dari kesalahan, lalu bagaimana kita bisa meyakininya?
Dalam
doktrin rasional, pengetahuan manusia dibagi dua, yaitu:
1. Pengetahuan
niscaya yang dijamin yang darinya prinsip utama pikiran dibentuk
2. Pengetahuan
sekunder yang disimpulkan dari prinsip tersebut, disinilah kesalahan
memungkinkan teradi
Baqir
mempertegas bahwa Berkeley harus menerima dua prinsip realisme:
1. Pengungkapan
esensi pengetahuan tasdik
2. Penerimaan
pengetahuan yang niscaya
a. Nonkontradiksi
b. Kausalitas
B.
Analisis
Jika
kita tidak memperhatikan struktur pengetahuan Berkeley, maka akan jatuhlah kita
pada relativitas. Pada masa sekarang ini, baik secara sadar maupun tidak,
banyak diantara kita yang berpikiran seperti itu. Pengerusakan terhadap alam,
dehumanisasi terhadap manusia, itu semua adalah efek dari cara berpikir
Berkeley yang tidak memberikan nilai objektif terhadap segala seuatu yang
berada di luar dirinya.
Manusia
secara bebas bisa memberi nilai kepada segala sesuatu dengan sesuka hatinya dan
menurut Berkeley itu benar. Parahnya lagi adalah karena Berkeley memasukkan
Tuhan sebagai suatu realitas lain yang mengantarkan persepsi indrawi manusia.
Kita bisa membayangkan bagaimana hasil dari egoisme yang kemudian dilindungi
oleh Tuhan yang diciptakan oleh pikiran. Wajarlah jika kemudian disekitar kita
terdapat banyak manusia yang menggemukkan egonya dan kemudia memagarinya dengan
nama-nama Tuhan.
Ada
banyak hal yang janggal dalam struktur berpikir Berkeley, diantaranya:
1. Jika
dia menjadikan alam sebagai syarat mutlak pengetahuan, mengapa dia tiadakan
alam dalam penilaiannya?
2. Jika
alam adalah syarat persepsi indrawi, lalu darimanakah Tuhan berasal? Mengapa
Tuhan tiba-tiba ada ditengah-tengah pembahasannya?
C.
Kesimpulan
1. Berkeley
tidak konsisten dalam strukturnya, menjadikan persepsi indrawi sebagai syarat
pengetahuan, tapi memunculkan Tuhan ditengah pembahasannya yang sama sekali
tidak dapat dipersepsi secara indrawi.
2. Berkeley
menggunakan prinsip nonkontradiksi untuk menolak realitas objektif (kebenaran
persepsi indrawi), sedangkan prinsip nonkontradiksi dalam pandangannya adalah
juga diturunkan dari persepsi indrawi.
3. Jika
persepsi indrawi yang menjadi landasan pengetahuannya rentan akan kesalahan,
sedangkan penyingkapan esensial tipe tasdik(Berkeley) tidakmampu melindunginya,
maka tidak ada keyakinan yang mampu dihasilkan dari struktur berp[ikir
Berkeley.
Wallahu
A’lam bi Sawab
Komentar
Posting Komentar