Aku dan Predikat
Aku ADA Benarkah aku ada? Dapatkah aku dikenali tanpa atributku? Segala yang menempel pada diriku adalah atribut, dengan atribut itulah aku dikenal. Lalu siapakah diriku tanpa atribut? Atau jangan sampai diriku pun adalah atribut bagi yang lain? Jika atribut itu penting, mungkinkah jika sebenarnya dialah yang hakiki, sedangkan aku hanyalah ketiadaan tanpanya? Jika kubalik pertanyaanku, adakah atribut itu tanpa diriku? Manakah yang hakiki diantara keduanya? Atau mungkinkah keduanya adalah hakiki? Atau mungkin juga keduanya tidak hakiki. Dalam kebingunganku, aku beranjak dari diriku, aku berpikir dan kutemukan bahwa diriku memang benar ada. Pada dirikulah atribut menempel. Tanpa diriku, dia hanyalah sebatas konsep. Akulah yang realitas, akulah yang mencari, akulah yang bertanya, akulah yang ada. Pertanyaan yang lagi muncul dalam diriku, benarkah aku sebagai subjek yang hakiki, atau aku pun hanyalah predikat bagi sesuatu yang lebih besar dari diriku? Lalu ba...